Saat sempat menelantarkan skripsi hampir dua tahunan karena terlalu enjoy belajar di dunia nyata.
Bagi saya saat itu, setiap hal di lapangan merupakan ajang pembelajaran yang tidak bisa saya bandingkan saat saya duduk manis mendengar teori-teori yang diberikan pengajar. Terlebih terkadang teori dan kenyataan seringkali berbeda satu sama lain. “Ah TEORI!” itu yang sering melintas dipikiran saya.Seiring berjalannya waktu pemikiran saya mulai terbuka. Mempelajari teori, belajar dari pengalaman orang lain dan praktik di dunia nyata sama pentingnya. Teori itu penting. Karena dari sana ada semacam pijakan awal melihat sekeliling. Belajar dari orang lain dan praktik di lapangan juga penting. Dari ketiga hal tersebut, kita sendirilah yang akan membuat formulasinya.
Intinya pelajari satu per satu dengan saksama ilmu yang kita dapatkan, dengarkan semua petunjuk dengan antusias, lalu praktik dan rajin bertanya pada orang yang pemahamannya lebih dari kita.
Bagi saya BELAJAR adalah proses yang harus dijalankan oleh semua orang. Bukan hanya belajar tapi juga harus siap ACTION sepenuh hati agar hasil belajarnya maksimal.
Dengan senang hati harus selalu siap jadi gelas kosong agar siap menerima ilmu baru.
Filosofi gelas kosong maknanya begini, gelas mesti kosong dulu sebelum diisi air. Artinya, orang yang mau menuntut ilmu itu harus mengosongkan ke”aku”annya dan siap menerima ilmu baru. Siap menerima perubahan.
Jangan takut untuk menerima perubahan, tidak peduli latar belakang kita full time mom dengan aktivitas domestik yang luar biasa banyaknya tapi kita tetap harus punya banyak waktu untuk menyerap perubahan dengan belajar.
Belajar pada yang muda
Belajar pada yang tua
Belajar pada perempuan lainnya
Belajar sampai ke negeri Cina sekalipun
Tak ada kata terlambat untuk belajar.
Jangan pernah enggan masuk ke grup-grup anak muda. Anak muda itu gesit, tekno, digital banget. Mereka adalah sumber energi bagi kita. Kita bisa belajar banyak hal dari mereka.
Jangan pernah takut masuk ke grup orang yang lebih tua. Kita bisa menyerap ilmu dari pengalaman-pengalaman mereka.
Kuncinya hanya satu, harus mau belajar, harus mau mengimprove diri.
Ingatlah, saat Anda sedang malas-malasan, bisa jadi ribuan pesaing Anda sedang belajar.
Selamat belajar perempuan Indonesia. Mari kita saling menginspirasi dan mengedukasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar